Kamis, 24 April 2008

Home Improvment

Home Improvment
Meningkatkan Rumah Tangga (Filipi 2:1-11)

1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


Home improvmeant atau meningkatkan rumah tangga artinya meningkatkan hubungan antara orang-orang yang ada dalam sebuah rumah tangga, bukan meningkatkan kualitas bangunannya.

Ayat firman Tuhan diatas ini biasanya dipakai dalam khotbah tentang karya pengorbanan dan penebusan Tuhan Yesus kepada umat manusia. Tapi pada kesempatan ini saya mencoba untuk melihatnya dari sisi yang lain yaitu bagaimana meningkatkan hubungan dalam sebuah keluarga.
Keluarga adalah organisasi atau unit yang pertama yang Tuhan ciptakan dalam kitab Kejadian 2 dan keluarga adalah gabungan dari beberapa orang, bapa, ibu dan anak yang “unik” karena memiliki sifat dan karakter yang berbeda.

Ada 3 prinsip yang harus ada dan dilaksanakan agar terjadi peningkatan dalam rumah tangga yaitu:
1. Setiap anggota keluarga memiliki tujuan bersama.
- setiap anggota keluarga terikat dengan peraturan, contoh: kita tidak boleh menentukan waktu berliburan karena kita terikat dengan peraturan libur sekolah dan libur kantor.
- Cita-cita suami, cita-cita istri, cita-cita anak berada dalam lingkup tujuan keluarga.
- Harus ada yang mau berkorban untuk tercapainya tujuan bersama artinya mengalah untuk kepentingan bersama.

2. Setiap anggota keluarga mengikuti aturan-aturan yang ada dengan tujuan mencapai tujuan bersama. (Kolose 3:18; Efesus 4 dan 1 Petrus 3). Ayat-ayat diatas dibuat untuk dijalankan dalam aturan yang ada agar tidak egois/atruism.

3. Setiap anggota keluarga harus dapat saling mendengar/ listen not hear, setiap aspirasi dari anggota keluarga.
- Membuat program harus dengan demokrasi
- Leadership yang benar adalah dengan cara Theokrasi yaitu mendengar apa kata firman Tuhan dan juga demokrasi yaitu mendengar suara keluarga.
4. Setiap anggota keluarga harus bertanya dan berusaha mementingkan yang utama dalam keluarga, tidak egois.

Ilustrasi:
Urutan prioritas, Masukkan Batu, Kerikil, pasir dan kemudian air maka sebuah ember akan penuh. Jika salah dalam memasukkan yang utama maka ember akan menjadi penuh padahal masih ada yang belum dimasukkan.

Kenyataan:
Sulit untuk tidak egois karena untuk menadi egois itu mudah dan
Sulit untuk menjadi rendah hati karena untuk menjadi sombong itu mudah.

Kesimpulan:
Untuk menjadi keluarga atau rumah tangga yang sukses atau ruma tangga yang memiliki peningkatan dalam hubungan maka semuanya proses yang ada harus dilewati.

Tidak ada komentar: