Kamis, 12 Juni 2008

Berkata "Tidak" dengan Santun

Di kantor, kita kadang diperhadapkan pada keadaan yang tidak sesuai keinginan kita. Untuk menghadapi situasi seperti itu, kita perlu bersikap asertif. Bagaimana kiatnya?

Tidak mudah bersikap asertif. Karena kita sering sungkan berkata 'tidak'. Takut menyinggung atau menyakiti hati. Akibatnya, kita sering berkata 'ya', meski sebenarnya hati kita berkata tidak. Jika itu dibiarkan tentu tidak sehat. Maka, kita perlu menguasai seni berkata 'tidak'.

Berkata "TidaK" Tanpa Membuat Sakit Hati

Saat kita akan menolak atau berkata "tidak", pilihlah kata-kata yang baik dan bahasa yang santun. Terapkan prinsip, "Jangan menggunakan kata-kata yang tidak ingin kita dengar orang lain katakan pada kita." Jika tidak ingin membuat orang sakit hati, jangan ucapkan kata penolakan itu dengan nada emosi, terutama saat berhadapan dengan orang yang berkarakter keras dan pendendam. Tetapi tidak lantas kita harus berbasa-basi secara berlebihan. Jelaskan saja alasan yang sebenarnya secara langsung. Asal diucapkan dengan bahasa yang halus, pasti orang bisa menerima. Misalnya, kita diajak makan padahal kita sudah makan, berikan alternatif "tidak" dengan halus, "Bagaimana kalau lain waktu saja?" Nah, orang yang kita tolak akan berpikir bahwa kita sebetulnya oke dengan tawarannya hanya waktunya saja tidak tepat.

Berkata "Tidak" Pada Bos

Kita juga bisa berkata "tidak" pada bos. Misalnya, tiba-tiba bos memberikan tambahan tugas padahal tugas harian kita sudah banyak dan belum selesai. Etiskah kita menolak tugas baru itu? Menolak mungkin tidak etis tetapi kita harus bersikap terbuka dengan menjelaskan kondisi kita. Bahwa kita masih punya pekerjaan lain yang harus segera diselesaikan. Dengan bersikap terbuka, kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan.

Jika karakter bos kita sulit dipahami dan maunya serba cepat, ambil saja jalan tengahnya. Tugas baru dikerjakan sebagian dulu. Sementara, pekerjaan kita yang lain juga dikerjakan sebagian. Cara ini cukup efektif karena ketika bos menanyakan progress dari tugas baru itu, kita sudah bisa memberikan laporannya.

Lain halnya, jika memang itu tugas yang sangat penting dan memang harus selesai hari itu juga, tidak bisa ditunda. Maka, kita harus bersikap bijak. Teleponlah keluarga. Beri tahu kita akan pulang terlambat karena ada tugas mendadak. Bagaimanapun, kalau karier ingin menanjak kita harus rela untuk bekerja ekstra dalam waktu yang fleksibel.

Berkata "Tidak" Pada Rekan Kerja

Kita sering menghadapi rekan kerja yang gampang mengalihkan tugasnya tanpa alasannya yang jelas. Bukannya kita tidak ingin membantunya, tetapi kalau ia sering menyerahkan tugas seenaknya tentu lama-lama tugas kita terganggu dan jengkelkan? Dengan rekan seperti itu, kita harus bisa bersikap tegas dan menolaknya lama. Ini penting, supaya rekan kita bisa lebih bertanggung jawab. Dengan kita juga ikut mendidiknya.

Namun, kita bisa mengucapkannya dengan cara yang santun sambil bercanda, “Kamu capek? Sama dong…saya juga capek. ”Pada rekan kerja yang sering mengajak ngobrol saat jam kerja, kita juga bisa menolaknya dengan halus. Awalnya, bisa kita tanggapi tetapi setelah itu, kita bisa berkata, "Kamu ngobrol, saya sambil ngerjain ini ya." Nanti lama-lama dia risih. Jadi, kita bisa tetap disiplin dengan tetap mengerjakan pekerjaan kita. Untuk bisa berkata "tidak" tanpa menyakiti hati memang perlu sikap bijak.

Tidak ada komentar: